Ukhti muslimah, untuk menggapai hidup bahagia bersama suami anda tercinta, simaklah baik-baik untaian wasiat Nabi صلى الله عليه وسلم yang kami himpun dalam pembahasan bersahaja kali ini. Simaklah pesan-pesan Nabi صلى الله عليه وسلم berikut ini, semoga bermanfaat.
1. Bersyukur Terhadap Pemberian Suami
Perhatikan hadits-hadits berikut ini :
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda :
أُرِيتُ النَّارَ فَإِذَا أَكْثَرُ أَهْلِهَا النِّسَاءُ يَكْفُرْنَ . قِيلَ أَيَكْفُرْنَ بِاللَّهِ قَالَ يَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ ، وَيَكْفُرْنَ الإِحْسَانَ ، لَوْ أَحْسَنْتَ إِلَى إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ
“Diperlihatkan kepada saya neraka, ternyata penghuninya yang paling banyak adalah wanita disebabkan mereka ingkar.” Ada yang bertanya, “Apakah disebabkan mereka ingkar kepada Allah?” Nabi sholallahu 'alayhi wasallam menjawab, “Mereka ingkar kepada suami dan mengingkari kebaikan. Bila engkau berbuat baik kepada salah seorang dari mereka sepanjang masa, kemudian dia melihat kekurangan walaupun sedikit, dia akan berkata kepadamu, ‘aku tidak pernah melihat kebaikanmu sama sekali!!’”1
Imam Nawawi رحمه الله berkata, “Di dalam hadits ini terdapat pelajaran bahwa mengingkari suami dan kebaikannya termasuk dosa besar karena ancaman neraka terhadap suatu perbuatan menunjukkan bahwa amalan tersebut termasuk dosa besar.”2
Waspadalh wahai para istri, jangan ingkar terhadap kebaikan suami. Jadilah engkau seorang istri yang selalu bersyukur atas jerih payah suamimu agar engkau selamat dari ancaman dalam hadits berikut ini :
2. Hiasi Hidup Dengan Ketaatan
Jalan menuju surga bagi kaum wanita terbuka sangat lebar. Di antara amalan yang dapat menghantarkannya ke dalam surga adalah dengan menjaga shalat lima waktu, puasa Ramadhan, menjaga kemaluan dan kesucian dirinya, serta taat kepada suami. Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda :
“Apabila wanita shalat lima waktu, puasa bulan Ramadhan, dia menjaga kemaluannya, menaati suaminya, maka akan dikatakan kepadanya, ‘Masuklah ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau kehendaki.’ “4
Dari Abu Sa’id rodhiallahu'anhu, Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda :
“Hak suami atas istri, seperti bila suami punya luka nanah kemudian dijilat oleh istrinya, maka hal itu belum mencukupi untuk menunaikan haknya.”5
3. Carilah Ridha Suamimu
Hendaknya para istri selalu berusaha mencari keridhaan suaminya. Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda :
4. Suami Ibarat Surga dan Neraka Bagimu
Wajib bagimu, wahai para muslimah, untuk menaati suami dalam perkara yang bukan maksiat karena suamimu ibrat surga dan neraka bagimu.
Hushain bin Muhshin berkata : Bibiku telah menceritakan kepadaku, “Aku pernah datang menemui Rasulullah untuk sebuah keperluan. Rasulullah صلى الله عليه وسلم berkata, ‘Ada apa ini, apakah engkau punya suami?’ aku menjawab, ‘Ya.’ Rasulullah صلى الله عليه وسلم kembali bertanya, ‘Bagaimana ketaatanmu kepadanya?’ Aku menjawab, ‘Aku tidak pernah meremehkan ketaatan dan pengabdiannya, kecuali jika aku tidak mampu.’ Rasulullah صلى الله عليه وسلم menjawab, ‘Lihatlah dirimu, sejauh mana kedudukanmu di mata suamimu, dia adalah surga dan neraka bagimu.’ “7
5. Jangan menolak tidur bersamanya
Rasa malas yang menggelayutimu janganlah membuat dirimu malas melayani permintaan suamimu, karena Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda :
إِذَا دَعَا الرَّجُلُ امْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَأَبَتْ أَنْ تَجِىءَ لَعَنَتْهَا الْمَلاَئِكَةُ حَتَّى تُصْبِحَ
“Apabila seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidur, kemudian dia (istri) menolak, maka malaikat akan melaknat istri tersebut hingga pagi hari.”8
6. Hati-hati, Jangan Sampai Menyakiti Suami
Apabila seorang istri tidak menyakiti suami, baik dengan ucapan atau perbuatan, maka jaminannya adalah surga. Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda :
لا تؤذي امرأة زوجها في الدنيا, الا قالت زوجته من الحور العين : لا تؤذيه, قاتلك الله, فانما هو عندك دخيل, يو شك ان يفارقك الينا
“Tidaklah seorang istri menyakiti suaminya di dunia melainkan istrinya dari bidadari surga akan berkata, ‘Jangan engkau menyakitinya, semoga Allah membinasakanmu. Suami itu di sisimu ibarat seorang tamu yang hampir-hampir akan meninggalkanmu dan beralih menjadi milik kami.’”9
Syaikh Albani رحمه الله berkata, “Hadits ini, sebagaimana engkau lihat sendiri, adalah peringatan bagi para istri yang sering menyakiti suaminya.”10
7. Berhias Untuk Suami
Agar kehidupan rumah tangga tetap harmonis, berusahalah engkau tampil cantik di depan suamimu. Rasulullah bersabda :
Imam Sindi رحمه الله berkata, “Wanita yang menyenangkan bila dilihat yaitu karena kecantikannya yang tampak, atau karena akhlaknya yang bagus dalam dirinya yang selalu taat serta bertakwa kepada Allah عزّوجلّ.”
Perhatikanlah hal ini wahai wanita muslimah yang mendambakan pahala dan ridha Allah. Jangan engkau tampakkan kecantikan dan perhiasanmu kepada sembarang orang!! Kecantikanmu hanya untuk suamimu, maka berhias dan berpenampilanlah yang menarik di hadapannya!
8. Dahulukan Hak Suami dari Ibadah Sunnah
Hendaknya para istri selalu taat kepada suaminya12, mendahulukan hak suami sampai sekalipun terhadap ibadah sunnah. Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda :
Al-Hafizh Ibnu Hajar رحمه الله mengatakan, “Di dalam hadits ini terdapat dalil bahwa hak suami atas istrinya lebih penting daripada ibadah sunnah yang sifatnya kebaikan sebab memenuhi hak suami adalah wajib, sedangkan melaksanakan yang wajib lebih didahulukan daripada melaksanakan yang sunnah.”14
9. Tidak Keluar Rumah Kecuali dengan Izin Suami
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda :
“Tidak halal seorang istri mengizinkan orang lain yang dibenci suaminya masuk rumah, dan janganlah seorang istri keluar rumah sedang suaminya dalam keadaan benci.”15
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah رحمه الله mengatakan, “Tidak halal bagi seorang istri untuk keluar rumah kecuali dengan izin suaminya. Apabila seorang istri keluar rumah tanpa izin suami maka dia telah nusyuz (membangkang), telah bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya, berhak mendapat hukuman.”16
10. Pandai Mengatur Keuangan
Jadilah engkau menteri keuangan yang baik bagi suamimu. Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda :
“Apabila seorang wanita bersedekah dari makanan suaminya tanpa menimbulkan kerusakan maka baginya pahala dan bagi suaminya pahala atas jerih payahnya.”17
Al-Hafizh Ibnu Hajar رحمه الله mengatakan, “Wanita punya hak untuk mengatur di dalam rumah suaminya dengan sesuatu yang tidak menimbulkan kerusakan karena umumnya suami akan ridha terhadap hal tersebut.”18
11. Terampil Dalam Urusan Rumah
Hendaknya seorang istri berbakti di dalam rumahnya dan membantu suami dalam menciptakan kehidupan rumah tangga yang baik. Hendaknya dia berusaha untuk terampil dan cekatan dalam mengurus pekerjaan rumah karena hal itu dapat membantu suami untuk lebih konsentrasi terhadap tugas dan pekerjaan yang digeluti, terlebih lagi jika suaminya orang yang sibuk dalam urusan ilmu.19
Demikianlah wahai para istri shalihah, sebagian pesan dan wasiat Nabi صلى الله عليه وسلم untuk kalian. Semoga kalian mampu menjadi istri ideal bagi para suami kalian. Allahumma amiin. Allahu a’lam.
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda :
أُرِيتُ النَّارَ فَإِذَا أَكْثَرُ أَهْلِهَا النِّسَاءُ يَكْفُرْنَ . قِيلَ أَيَكْفُرْنَ بِاللَّهِ قَالَ يَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ ، وَيَكْفُرْنَ الإِحْسَانَ ، لَوْ أَحْسَنْتَ إِلَى إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ
Imam Nawawi رحمه الله berkata, “Di dalam hadits ini terdapat pelajaran bahwa mengingkari suami dan kebaikannya termasuk dosa besar karena ancaman neraka terhadap suatu perbuatan menunjukkan bahwa amalan tersebut termasuk dosa besar.”2
Waspadalh wahai para istri, jangan ingkar terhadap kebaikan suami. Jadilah engkau seorang istri yang selalu bersyukur atas jerih payah suamimu agar engkau selamat dari ancaman dalam hadits berikut ini :
لاَ يَنْظُرُ اللهُ إِلَى امْرَأَةٍ لاَ تَشْكُرُ لِزَوْجِهَا وَهِيَ لاَ تَسْتَغْنِي عَنْهُ
“Allah tidak akan melihat seorang istri yang tidak bersyukur kepada suaminya, padahal dia sangat butuh kepada suaminya.”32. Hiasi Hidup Dengan Ketaatan
Jalan menuju surga bagi kaum wanita terbuka sangat lebar. Di antara amalan yang dapat menghantarkannya ke dalam surga adalah dengan menjaga shalat lima waktu, puasa Ramadhan, menjaga kemaluan dan kesucian dirinya, serta taat kepada suami. Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda :
إِذَا
صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ
شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا،
وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا
ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ
الْجَنَّةِ شِئْتِ
“Apabila wanita shalat lima waktu, puasa bulan Ramadhan, dia menjaga kemaluannya, menaati suaminya, maka akan dikatakan kepadanya, ‘Masuklah ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau kehendaki.’ “4
Dari Abu Sa’id rodhiallahu'anhu, Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda :
“Hak suami atas istri, seperti bila suami punya luka nanah kemudian dijilat oleh istrinya, maka hal itu belum mencukupi untuk menunaikan haknya.”5
3. Carilah Ridha Suamimu
Hendaknya para istri selalu berusaha mencari keridhaan suaminya. Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda :
ألا
أخبرك كم بنسائكم من أهل الجنة ؟ الودود,
الولود,
العؤود,
التي
اذا ظلمت,
قالت
:
هذه
يدي في يدك,
لا
أذوق غمضا حتى ترضى
“Maukah kalian aku kabari tentang para wanita penghuni surga? Yaitu wanita yang pengasih, banyak anak dan berperilaku baik. Jika ia dizalimi (suaminya marah kepadanya) atau ia berbuat zhalim (kepada suaminya), ia akan berkata, ‘Ini tanganku berada di tanganmu. Aku tidak bisa memejamkan mataku hingga engkau ridha.’ “64. Suami Ibarat Surga dan Neraka Bagimu
Wajib bagimu, wahai para muslimah, untuk menaati suami dalam perkara yang bukan maksiat karena suamimu ibrat surga dan neraka bagimu.
Hushain bin Muhshin berkata : Bibiku telah menceritakan kepadaku, “Aku pernah datang menemui Rasulullah untuk sebuah keperluan. Rasulullah صلى الله عليه وسلم berkata, ‘Ada apa ini, apakah engkau punya suami?’ aku menjawab, ‘Ya.’ Rasulullah صلى الله عليه وسلم kembali bertanya, ‘Bagaimana ketaatanmu kepadanya?’ Aku menjawab, ‘Aku tidak pernah meremehkan ketaatan dan pengabdiannya, kecuali jika aku tidak mampu.’ Rasulullah صلى الله عليه وسلم menjawab, ‘Lihatlah dirimu, sejauh mana kedudukanmu di mata suamimu, dia adalah surga dan neraka bagimu.’ “7
5. Jangan menolak tidur bersamanya
Rasa malas yang menggelayutimu janganlah membuat dirimu malas melayani permintaan suamimu, karena Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda :
إِذَا دَعَا الرَّجُلُ امْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَأَبَتْ أَنْ تَجِىءَ لَعَنَتْهَا الْمَلاَئِكَةُ حَتَّى تُصْبِحَ
6. Hati-hati, Jangan Sampai Menyakiti Suami
Apabila seorang istri tidak menyakiti suami, baik dengan ucapan atau perbuatan, maka jaminannya adalah surga. Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda :
لا تؤذي امرأة زوجها في الدنيا, الا قالت زوجته من الحور العين : لا تؤذيه, قاتلك الله, فانما هو عندك دخيل, يو شك ان يفارقك الينا
Syaikh Albani رحمه الله berkata, “Hadits ini, sebagaimana engkau lihat sendiri, adalah peringatan bagi para istri yang sering menyakiti suaminya.”10
7. Berhias Untuk Suami
Agar kehidupan rumah tangga tetap harmonis, berusahalah engkau tampil cantik di depan suamimu. Rasulullah bersabda :
خَيْرُ
النِّسَاءِ تَسُرُّكَ إِذَا أَبْصَرْتَ
“Sebaik-baik wanita adalah yang menyenangkanmu jika kamu melihatnya.”11Imam Sindi رحمه الله berkata, “Wanita yang menyenangkan bila dilihat yaitu karena kecantikannya yang tampak, atau karena akhlaknya yang bagus dalam dirinya yang selalu taat serta bertakwa kepada Allah عزّوجلّ.”
Perhatikanlah hal ini wahai wanita muslimah yang mendambakan pahala dan ridha Allah. Jangan engkau tampakkan kecantikan dan perhiasanmu kepada sembarang orang!! Kecantikanmu hanya untuk suamimu, maka berhias dan berpenampilanlah yang menarik di hadapannya!
8. Dahulukan Hak Suami dari Ibadah Sunnah
Hendaknya para istri selalu taat kepada suaminya12, mendahulukan hak suami sampai sekalipun terhadap ibadah sunnah. Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda :
لاَ
تَصُومُ الْمَرْأَةُ وَبَعْلُهَا شَاهِدٌ
إِلاَّ بِإِذْنِهِ
“Janganlah seorang istri puasa sunnah sedang suaminya ada kecuali dengan izinnya.”13 Al-Hafizh Ibnu Hajar رحمه الله mengatakan, “Di dalam hadits ini terdapat dalil bahwa hak suami atas istrinya lebih penting daripada ibadah sunnah yang sifatnya kebaikan sebab memenuhi hak suami adalah wajib, sedangkan melaksanakan yang wajib lebih didahulukan daripada melaksanakan yang sunnah.”14
9. Tidak Keluar Rumah Kecuali dengan Izin Suami
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda :
“Tidak halal seorang istri mengizinkan orang lain yang dibenci suaminya masuk rumah, dan janganlah seorang istri keluar rumah sedang suaminya dalam keadaan benci.”15
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah رحمه الله mengatakan, “Tidak halal bagi seorang istri untuk keluar rumah kecuali dengan izin suaminya. Apabila seorang istri keluar rumah tanpa izin suami maka dia telah nusyuz (membangkang), telah bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya, berhak mendapat hukuman.”16
10. Pandai Mengatur Keuangan
Jadilah engkau menteri keuangan yang baik bagi suamimu. Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda :
“Apabila seorang wanita bersedekah dari makanan suaminya tanpa menimbulkan kerusakan maka baginya pahala dan bagi suaminya pahala atas jerih payahnya.”17
Al-Hafizh Ibnu Hajar رحمه الله mengatakan, “Wanita punya hak untuk mengatur di dalam rumah suaminya dengan sesuatu yang tidak menimbulkan kerusakan karena umumnya suami akan ridha terhadap hal tersebut.”18
11. Terampil Dalam Urusan Rumah
Hendaknya seorang istri berbakti di dalam rumahnya dan membantu suami dalam menciptakan kehidupan rumah tangga yang baik. Hendaknya dia berusaha untuk terampil dan cekatan dalam mengurus pekerjaan rumah karena hal itu dapat membantu suami untuk lebih konsentrasi terhadap tugas dan pekerjaan yang digeluti, terlebih lagi jika suaminya orang yang sibuk dalam urusan ilmu.19
Demikianlah wahai para istri shalihah, sebagian pesan dan wasiat Nabi صلى الله عليه وسلم untuk kalian. Semoga kalian mampu menjadi istri ideal bagi para suami kalian. Allahumma amiin. Allahu a’lam.
---------------------------
1.
HR. Bukhari : 29
2.
Syarah Shahih Muslim 2/88
3.
Hadits shahih riwayat Nasai 3/168. Lihat al-Insyirah fi Adab an-Nikah
hlm. 76, Abu Ishaq al-Huwaini
4.
HR. Ahmad 4/194. Hadits ini hasan atau shahih. Lihat Adab az-Zifaf
hlm. 286.
5.
Shahih Ibnu Hibban : 1289; dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih
at-Targhib wat Tarhib : 1934
6.
Hadits hasan. Lihat Shahih al-Jami’ 2/508 No. 2604, ash-Shahihah
no. 287.
7.
Sanad hadits ini shahih. Lihat takhrij lengkapnya dalam Adab az-Zifaf
hlm. 285-286 oleh al-Albani.
8.
HR. Bukhari : 4897 dan Muslim : 1436
9.
HR. Tirmidzi : 1174, Ibnu Majah : 2014, Ahmad 5/242, at-Thabarani
dalam al-Kabir 20/113, Abu Nu’aim dalam al-Hilyah 5/220;
dishahihkan oleh al-Albani dalam ash-Shahihah no. 173, Adab az-Zifaf
hlm. 284.
10.
ash-Shahihah 1/336
11.
HR. Thabarani dll. Lihat Shahih al-Jami’ no. 3299.
12.
Lihat Adab az-Zifaf hlm. 282, al-Albani
13.
HR. Muslim : 1026
14
Fathul Bari 9/367
15.
Hadits hasan. Lihat al-Insyirah fi Adab an-Nikah hlm. 72, Abu Ishaq
al-Huwaini.
16.
Majmu’ Fatawa 32/281
17.
HR. Bukhari : 1370, Muslim : 1024
18.
Fathul Bari 3/387
19.
Al-Insyirah hlm. 75
Penulis: Abu Aniisah Syahrul Fatwa bin Lukman
Sumber: Majalah Al Furqon Edisi 11 Tahun 11 (125)
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer